Kamis, 12 Juli 2012

VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)


VSWR merupakan istilah tertua yang dipakai didalam dunia telekomunikasi selain ferquency dan amplitudo sebelum lahirnya telepon cellular, VSWR sangat akrab dibicarakan oleh para "breaker" atau kelompok penggemar radio amatir yang bekerja pada frequency FM.
Hal tersulit saat membangung pemancar untuk radio amatir adalah melakukan balancing/matching antara beban perangkat radio dengan beban perangkat antenna pemancar beserta kabel penghubungnya. 

Keinginan untuk menjangkau area cakupan yg seluas-luasnya, memacu para radio amtirer untuk membuat radio pemancar dengan daya yg besar (higga > 10W) dan ini mengakibatkan kesulitan tersendiri untuk membalancing beban antara pemancar, kabel penghubung dan antenna. Jika tidak maka yg terjadi adalah terbakarnya radio pemancar akibat daya (power) yg berbalik ke arah pemancar yg tidak sanggup diteruskan oleh antenna akibat hambatan (beban) yg tidak sesuai.
Pertanyaan yg timbul kemudian adalah Apakah VSWR masih berlaku untuk peralatan radio pemancar telepon cellular yg modern saat ini ? bukankah peralatan yang ada sekarang sudah semakin "smart" atau sudah berstandard "Plug & Play" ? jika jawabannya sudah tidak diperlukan, mengapa masih juga dicantumkan pada lembar spesifikasi peralatan dan mengapa masih saja timbul persoalan yg berkaitan dengan VSWR ?
Pada dasarnya telekomunikasi adalah fenomena alam tertua yg telah dipelajari oleh manusia, dan ironisnya manusia hanya mampu melakukan modifikasi untuk peralatan elektronika nya saja sedangkan media perantara (udara ) untuk aktivitas pemancarannya, manusia tidak sanggup untuk mengubahnya.
sebagai contoh : PLTA adalah pembangkit listrik yg memanfaat sumber penggerak air sebagai media, sebagaimana kita ketahui dari sejak pertama ditemukan, kemajuan fenomenal terdapat pada teknologi pemanfaatannya ( yaitu system elektronis nya) tetapi untuk media air nya sendiri manusia tidak mampu berbuat apapun. Air tetaplah air yg bekerja sesuai apa yg menjadi sunnahnya, ketika aliran mengecil maka PLTA akan kekurangan suplly dan begitu sebaliknya. Jadi yg dilakukan manusia hanyalah melakukan penyesuaian atau mengikuti fenomena yg ada.
VSWR kependekan dari Voltage Standing Wave Ratio, jika diperhatikan dengan seksama makna dari VSWR yg mengandung kata Tegangan (Voltage) dan bukan Daya (power) serta Gelombang berdiri (standing wave). Dan tidak berhubugan sama sekali dengan Daya (power) dari pemancar, mengapa ? perlu diketahui bahwa pada saat fenomena VSWR ini ditemukan, peralatan yg ada dan dipergunakan untuk melakukan pengukuran adalah Volt meter sedangkan power meter ditemukan kemudian. Mekanisme power meter lebih rumit dibandingkan volt meter.

Lantas apa yg dimaksud dengan Gelombang berdiri ? apakah ada gelombang duduk atau berbaring ? istilah gelombang berdiri bermula dari rumus "koefisien Refleksi ( reflection coefficient )" yg disimbolkan dengan , dimana :

Vr = Voltage Reflection, Tegangan yg berbalik ke arah pemancar dan Vf = Voltage forward, Tegangan ke arah pemancar
Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan Tegangan (voltage) disini adalah Tegangan arus (gelombang) Bolak-Balik (alternate Current), sehingga hasil dari nilai bisa negative atau positif,dengan nilai sebagai berikut :

  • : minimum tegangan refleksi, terjadi jika ada short circuit (hubungan pendek) shg bernilai negative
  •     : jika tdk ada refleksi, terjadi jika antara pemancar dan antenna memiliki tahanan yg sama
  •   : maximum tegangan refeleksi, terjadi jika ada open circuit shg bernilai positive
  = 0 (Nol) jika dilihat dalam oscilocop akan tergambar sebagai garis lurus, dan nilai -1 atau +1 akan berupa gelombang sinus dan inilah mengapa dikatakan sebagai gelombang berdiri (standing wave) yaitu puncak postive dan negative dari gelombang sinus yg berada diatas nilai normal (garis lurus).
 sumber : Wikipedia
Hubungan antara phi (ρ) dengan dalam rumus sebagai berikut :

dimana ρ adalah nilai mutlak (nilai tanpa tanda negative atau positive) dari
Semoga bermanfaat