Minggu, 13 September 2009

Memetakan Suara Manusia Kedalam Frequency Pembawa (Modulasi)

Seperti yang sudah disebutkan bahwa suara manusia memiliki rentang frequency yang rendah (3400Hz) dan disebut sebagai base band frekuensi. Base band Frekuensi sangat tidak memungkinkan untuk dihantarkan (ditransmisikan) pada jarak yang jauh melalui udara dengan alasan sebagai berikut :

a.Frekuensi rendah sangat tidak stabil dan rentan terhadap halangan (redaman), contoh : suara anda sudah akan hilang jika pendengar berada di balik tembok tebal.
b.Akan diperlukan Antenna yang sangat panjang dan besar.

Dengan alasan diatas maka diperlukan frequency pembawa (dengan frekuensi yang lebih tinggi tentunya) sebagai alat transportasi base band frequency (suara manusia). Agar suara bisa dicampurkan atau ditumpangkan ke Carrier Frequency diperlukan suatu proses pencampuran yang disebut sebagai MODULASI. Dan alat yang dipergunakan untuk melakukannya disebut sebagai MODULATOR. Ada dua jenis modulasi yang dikenal luas yaitu Modulasi Analog dan Modulasi Digital.

Modulasi Analog : Proses mencampurkan Analog base band frequency (suara manusia) kedalam frequency pembawa analog. Frequency analog adalah frequency yang berbentuk gelombang Sinus. Contoh penggunaan modulasi analog adalah Pemancar AM, TV dan Radio Amatir (ORARI)

Gb. Contoh Gelombang Analog

Modulasi Digital : Dalam modulasi digital ini, Analog base band frequency (suara manusia) diubah terlebih dahulu kedalam bentuk digital baru kemudian dicampurkan kedalam frequency pembawa yang masih analog. Digitalisasi adalah proses perubahan gelombang Sinus (analog) kedalam bentuk “ON” dan “OFF” atau “0” dan “1”. Morse adalah contoh proses digitalisasi informasi yang dikirimkan.



Gb. Contoh Bentuk Gelombang Digital




Gb. Contoh Proses Digitalisasisai Gelombang Analog

Proses modulasi ini bisa diibratkan seperti proses pembuatan kue, dimana terigu dibaratkan sebagai frequency pembawa & telor bisa diumpamakan sebagai suara manusia (base band frequency). Nah ….agar bisa menjadi roti yang enak maka proses pencampuran antara telor & terigu bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya telor terlebih dahulu diaduk baru terigu ditambahkan kedalamnya atau sebaliknya.
Proses modulasi secara teknis bisa dilakukan dalam beberapa cara untuk memperoleh hasil yang diharapakan, secara ringkas digambarkan sebagai berikut :

1)Analalog Modulasi :
a) Amplitude Modulation (AM), dimana Amplitudo (tinggi-rendahnya gelombang) frequency pembawa mengikuti Amlitudo signal (base band/suara manusia)
b) Frequency Modulation (FM),diaman kerapatan/regangan frequency pembawa akan dipengaruhi oleh posisi amplitude signal, jika amplitude signal berada di puncak maka frequency termodulasi akan merapat dan jika amplitude signal berada pada posisi rendah maka frequency termodulasi akan merenggang (lihat gambar).






2)Digital Modulation
a)PSK (Phase Shift Keying)
b)FSK (Frequency Shift Keying)
c)ASK (amplitude Shift Keying)
d)QAM (Quadrature Amplitude Modulation)


Untuk Digital modulation ini tidak akan dibahas detail untuk saat ini karena akan membingungkan untuk tahap awal pemahaman, suatu saat nanti akan dibahas.


Sebelum kita melakukan pembahasan lebih jauh dengan topik lebih sedikit berat, ada baiknya kita akan membahas terlebih dahulu istilah-istilah yang sering dipergunakan dalam dunia telekomunikasi seperti frequency, Amplitudo, redaman dll, dalam posting berukutnya.